Update! 17 Negara Terpapar Virus Corona, Jepang Berhasil Evakuasi 206 Warganya dari Wuhan. Hingga Kamis, perkembangan terbaru terkait virus corona jumlah korban meninggal sebanyak 170 di China. Sementara, terjadi pula peningkatan yang sangat signifikan terkait laporan pasien yang positif terjangkit wabah virus mematikan itu di seluruh wilayah China, yakni sebanyak 6.056 orang. Jumlah negara yang dilaporkan temukan pasien virus corona pun bertambah hingga 17 negara. Rata-rata pasien corona di beberapa negara tersebut adalah penduduk asal China yang datang ke berbagai negara, baik untuk mengunjungi kerabatnya maupun hanya sekedar berwisata.
Kasus terbaru yakni pada Rabu (29/1), di Negara Uni Emirat Arab (UAE) didapati temuan pasien yang diketahui berasal dari anggota keluarga yang baru saja datang dari Wuhan positif mengidap virus mematikan yang serupa dengan infeksi paru-paru tersebut. Hal ini disampaikan oleh Kantor Berita WAM berdasarkan keterangan dari pihak Kementerian Kesehatan Uni Emirat Arab. Selain UAE, beberapa negara lain seperti Kamboja, Sri Langka, dan Jerman juga dikonfirmasi telah terpapar virus corona.
Virus yang juga dikenal dengan nama 2019-nCoV ini sangat mempengaruhi penurunan perekonomian negara China sebagai sumber lahirnya virus mematikan tersebut. Wabah ini telah menjatuhkan citra China sebagai pemilik ekonomi yang terbesar kedua di dunia. Banyak turis yang dilaporkan telah membatalkan perjalanan mereka menuju Negeri Tirai Bambu tersebut. Sedangkan, dilain pihak, banyak perusahaan yang memangkas perjalanan dan kerjasama mereka dalam bisnis dengan negara berpenduduk terpadat di dunia tersebut.
Jepang menjadi salah satu negara yang wilayahnya paling berdekatan dengan China, dan memiliki cukup banyak warganya yang tinggal dan hidup disana. Tercatat, lebih dari 200 orang Jepang diketahui berada di negara China. Pemerintah Jepang tentu sangat mewaspadai penyebaran virus mematikan tersebut yang dikhawatirkan akan menjangkiti warganya. Tidak berselang lama, personil bantuan melalui pesawat carter pun segera dikerahkan Pemerintah Jepang yang berkoordinasi dengan otoritas China untuk mengevakuasi warga negara Jepang yang terjebak di Kota Wuhan. Berbeda dengan beberapa negara lain, Pihak Pemerintah Negeri Sakura tersebut langsung bergerak cepat untuk membawa pulang warga negaranya ke Jepang.
Sumber: https://www.euroweeklynews.com/
Pesawat berjenis Boeing 767-300 milik salah satu maskapai penerbangan di Jepang bernama All Nippon Airways yang dicarter khusus tersebut berhasil mendarat di bandara Haneda, Tokyo pada Rabu (29/1). Pesawat carteran tersebut membawa lebih dari 200 warga Jepang yang sebelumnya dikabarkan terjebak di Kota Wuhan saat situasi genting penyebaran wabah virus corona disana.
Membawa persediaan bantuan darurat berupa 15.000 masker kesehatan, 8.000 kacamata pelindung, serta 50.000 pasang sarung tangan, pesawat yang dicarter oleh Pemerintah Jepang tersebut tiba di Wuhan pada Selasa malam (28/1) waktu setempat. Selama mengudara dan saat di bandara, para tenaga medis profesional kesehatan memeriksa ratusan penumpang warga negara Jepang dari kemungkinan mereka terinfeksi virus corona. Selain diperiksa, para penumpang juga diharuskan mengisi kuesioner kesehatan yang diberikan petugas.
Salah seorang warga negara Jepang yang merupakan karyawan Nippon Steel, Takeo Aoyama mengatakan, begitu mencekamnya Kota Wuhan saat virus mematikan itu mulai menyebar. Warga disana kesulitan mengetahui perkembangan terkini terkait virus corona akibat pengisolasian yang dilakukan pemerintah setempat. Tak hanya itu, terjadi juga pembatasan bagi warga yang hendak melakukan perjalanan untuk mengevakuasi diri. “Jumlah pasien mulai meningkat secara pesat di sejumlah titik tertentu. Hal tersebut sangatlah mengkhawatirkan,” ungkap Aoyama, seperti dimuat Channel News Asia.
Aoyama menambahkan, bahwa telah terjadi pembatasan stok barang dan jumlah keberangkatan transportasi. Namun, ia juga menegaskan, bahwa meskipun kondisi tersebut sangat mengkhawatirkan, stok makanan masihlah tersedia dengan jumlah yang sangat terbatas. Hal tersebut dikarenakan hanya sedikit toko-toko yang masih beroperasi saat kasus penyebaran virus corona tersebut. “Kami tidak bisa bergerak dengan bebas, jadi kami hanya memiliki informasi parsial. Terjadi pembatasan yang sangat ketat terkait arus barang dan transportasi,” jelasnya.
Para petugas tidak merencanakan adanya karantina khusus bagi ratusan warga Jepang yang baru saja dievakuasi tersebut. Namun, pihak petugas menyarankan agar mereka untuk sementara tidak meninggalkan rumah untuk beraktivitas diluar ruangan. Mereka juga diharuskan untuk melakukan proses karantina masing-masing, sampai hasil tes resmi dari kuesioner kesehatan yang sebelumnya telah diisi kemudian diumumkan oleh petugas medis.
Selasa (28/1), Jepang digegerkan dengan laporan seorang pria Jepang yang berprofesi sebagai sopir bus turis wisata tersebut terinfeksi virus corona. Padahal, diketahui pria tersebut sekalipun tidak pernah berkunjung atau bepergian ke China. Namun, terkuak pula bahwa bis yang ia kemudikan tersebut mengangkut sejumlah turis asing asal Wuhan, China. Ia pun membenarkan pernyataan tersebut dan mengatakan bahwa pada awal bulan Januari lalu, tepat beberapa hari sebelum dirinya divonis positif alami gejala infeksi virus corona, dia membawa sebanyak dua kelompok wisatawan asal Wuhan didalam busnya.
Korban yang identitasnya disamarkan tersebut dilarikan ke rumah sakit pada Sabtu (25/1), setelah merasakan beberapa gejala mirip flu. Diduga korban terpapar virus 2019-nCoV tersebut lewat udara didalam bus yang dinaiki sejumlah turis asal Wuhan. Sementara, selain sang sopir bus, terdapat pula seorang korban wanita yang juga dikonfirmasi terinfeksi. Ia bertugas sebagai pemandu wisata didalam bus yang sama dengan sopir tersebut
Seorang pejabat Kementerian Kesehatan Jepang juga mengkonfirmasi kalau para korban infeksi tersebut tidak memiliki riwayat kunjungan ke negeri Tirai Bambu, China dalam waktu dekat ini. Sehingga, mereka cukup yakin bahwa pasien tersebut tertular virus corona melalui turis asing asal Wuhan yang dibawanya dalam bus wisata yang ia kendarai. Kini, pemerintah Jepang pun semakin memperketat pemeriksaan kesehatan bagi para turis asing asal China yang hendak berkunjung ke Jepang.
Sumber: https://kabar24.bisnis.com/
Usai melakukan tindakan evakuasi melalui pesawat yang dicarter Pemerintah Jepang, kini diketahui terdapat 3 dari keseluruhan penumpang warga Jepang yang telah dievakuasi dari Wuhan positif terdampak virus corona. Sehingga, jumlah total warga Jepang yang terinfeksi virus corona sampai dengan saat ini bertambah sebanyak 11 orang.
Menteri Kesehatan Jepang, Katsunobu Kato mengatakan, ketiga orang tersebut telah menjalani pemeriksaan lebih lanjut selepas turun dari pesawat. “Selain delapan kasus sebelumnya, ada juga yang berasal dari Wuhan kemarin, satu orang dikonfirmasi terinfeksi (virus corona) dan dua lainnya terinfeksi tanpa menunjukkan gejala,” ungkap Kato di parlemen, seperti dikutip dari AFP, Kamis (30/1).
Kemudian, pesawat carter penerbangan kedua pun dilaporkan telah sampai di Tokyo, Jepang, pada Kamis (30/1). Dikutip dari Reuters yang melansir NHK, pada evakuasi penerbangan carter kedua kali ini dikonfirmasi sebanyak 9 orang menunjukkan gejala batuk dan demam. Namun, belum bisa dipastikan apakah kesembilan orang tersebut telah positif terinfeksi virus corona.
Sementara negara lain masih melakukan perencanaan, Jepang telah lebih dulu bertindak cepat guna memperlambat penyebaran virus mematikan tersebut dengan mengevakuasi seluruh penduduknya dari Kota Wuhan, China. Ratusan warga Jepang telah berhasil dipulangkan kembali ke negaranya menggunakan pesawat carteran hasil dari koordinasi Pemerintah Jepang dan otoritas China setempat. Hal tersebut layak untuk ditiru negara-negara lain agar juga bergerak cepat memulangkan warga negaranya masing-masing demi terhindar dari paparan virus corona yang ganas hingga menyebabkan banyak kematian.
Nah, apakah Anda tertarik untuk berkunjung ke negara Jepang dengan pemerintahannya yang cepat tanggap, serta warganya yang sopan nan ramah? Kalau iya, Anda tidak cukup dengan hanya mempersiapkan materi perbekalan berbentuk fisik seperti uang dan pakaian yang cukup. Namun, Anda juga harus memiliki kemampuan berbahasa Jepang yang bagus untuk berkomunikasi dengan warga disana. Selain melalui cara kursus dan pelatihan Bahasa Jepang, bisa dengan menyewa jasa layanan penerjemah Bahasa Jepang bagi Anda yang tidak memiliki banyak waktu luang untuk belajar di tempat kursus Bahasa Jepang.
Tensai Nihongo Bunka Gakuin hadir sebagai LKP Bahasa Jepang terdepan dan terpercaya nomor 1 di Karawang. Kami telah berkiprah selama lebih dari 8 tahun melayani masyarakat akan kebutuhan jasa kursus dan pelatihan Bahasa Jepang. Dalam waktu dekat ini, Tensai akan membuka kelas baru level Reguler A (N5 awal) di hari Minggu, pukul 14.00-18.30 WIB yang bertempat di Kantor Pusat Tensai Galuh Mas (200 m dari Mall Karawang Central Plaza ke arah Perum PERURI). Selain itu, kami juga menyediakan layanan jasa khusus penerjemah Jepang-Indonesia dengan translator handal yang telah teruji di bidang penerjemah Bahasa Jepang.
Bagi Anda yang membutuhkan layanan jasa penerjemah Bahasa Jepang-Indonesia, Tensai Karawang menyediakan jasa cepat penerjemah Bahasa Indonesia-Jepang yang terpercaya dan bersertifikasi. Lokasi yang mudah dijangkau dan dekat dengan perindustrian di Karawang menjadikan salah satu kelebihan kami. Kantor pusat Tensai sangat mudah diakses dari pusat kota Karawang. Hanya perlu waktu tempuh 15 menit dari Stasiun Karawang, 10 menit dari Gerbang Tol Karawang Barat.
Tensai Karawang telah bekerjasama dengan lebih dari 80 perusahaan di wilayah Karawang dan sekitarnya. Bagi kalian yang penasaran dan butuh jasa cepat penerjemah dari Tensai bisa datang langsung ke kantor pusat Tensai Nihongo Bunka Gakuin di Ruko Emporium, Jl. Galuh Mas Raya No.5, Sukaharja, Kec. Telukjambe Timur, Kab. Karawang, Jawa Barat. Atau bisa juga menghubungi nomor kontak pelanggan, serta melalui beberapa akun media sosial pribadi kami.
Artikel di atas dibuat dengan bersumberkan: