Wanita Tangguh Dibalik Tensai

Tensai Goes To School SMK PGRI 1 Karawang
April 27, 2016
Seleksi Pemagangan Ke Jepang Bersama Tensai 2016
Seleksi Pemagangan Ke Jepang Bersama Tensai 2016
May 4, 2016
Tensai Goes To School SMK PGRI 1 Karawang
April 27, 2016
Seleksi Pemagangan Ke Jepang Bersama Tensai 2016
Seleksi Pemagangan Ke Jepang Bersama Tensai 2016
May 4, 2016

Wanita Tangguh Dibalik Tensai. Kalau ada pertanyaan : “Di mana tempat kursus bahasa Jepang profesional di Karawang, juga tempat kursus bahasa Indonesia terbaik untuk para ekspatriat yang bekerja di Karawang dan sekitarnya ?” Pasti sepakat menjawab : “Tensai Nihongo Bunka Gakuin”. Tahukah Anda, ternyata ada seorang tokoh yang berperan besar dibalik kesuksesan nama Tensai  sebagai solusi alternatif di bidang pendidikan bahasa dan budaya Jepang di Karawang khususnya.

Sudahkah Anda mengetahui jawabannya, siapakah sosok tersebut? Pasti penasaaran kan? Yuuk cari tahu jawabannya di artikel berikut ini yang akan mengulas tentang seseorang dengan segudang talenta luar biasanya. Nah ini dia berita selengkapnya!

Wanita Tangguh Dibalik Tensai

Wanita Tangguh Dibalik Tensai

Kenal dengan sosok dalam foto tersebut? Ya, beliau adalah Ibu Deti Deviani. Namanya tak begitu asing lagi di kalangan siswa Tensai. Beliau merupakan seorang Wanita Tangguh Dibalik Tensai yang berperan ganda dalam mengabdikan dirinya bersama Tensai tanpa melalaikan tugas utamanya sebagai istri dan ibu dari ketiga anaknya. Pimpinan Tensai ini sekaligus menjabat menjadi “owner” dari Tensai Group yang berada dibawah naungannya, diantaranya adalah :

  1. Yayasan Tensai Indonesia
  2. CV. Tensai International
  3. LKP Tensai Nihongo Bunka Gakuin
  4. LPK Tensai Indonesia Mandiri

Wanita kelahiran Tasikmalaya pada tanggal 5 September 1977 ini, tercatat pernah mengenyam pendidikan di SD Galunggung 2 Tasikmalaya, SMPN 2 Tasikmalaya, dan  SMAN 2 Tasikmalaya. Bahkan Beliau merupakan alumni dari sebuah perguruan tinggi ternama di Jawa Barat, lebih tepatnya lulusan dari Fakultas MIPA Universitas Padjadjaran Bandung.

Kecintaannya terhadap Jepang mendorong beliau untuk melanjutkan pendidikannya ke salah satu Sekolah Bahasa Jepang di Kokusai Kotoba Gakuin, kota Shizuoka – Jepang. Selama menempuh pendidikan di Jepang, wanita yang akrab disapa “Deti Sensei” ini mendapat kepercayaan untuk menjadi pengajar Bahasa Indonesia di Shizuoka Shinbun Shizuoka Hosho, kota Hamamatsu – Jepang. Dirinya juga pernah menjadi pengajar Bahasa Jepang di Chubu Overseas Enterprise Cooperative Society (COCOK) di kota Hamamatsu, Prefektur Shizuoka – Jepang. Bahkan Beliau pun mendapat kesempatan menjadi pengajar Bahasa Indonesia di Berlitz, sekolah bahasa asing bergengsi yang terdapat di berbagai negara. Selama Beliau tinggal di Jepang, lebih dari 10 tahun, selama itu Beliau sering kali berkeliling sekolah-sekolah untuk memperkenalkan bahasa dan budaya Indonesia, mulai dari Sekolah Dasar (SD) di Osaka hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Hyogo.  Deti sensei  juga tak jarang diminta mengajar memasak makanan khas Indonesia melalui pemerintah daerah/shiyakusho (yang merupakan program  pertukaran budaya internasional)  tempat dimana Beliau pernah tinggal.

Setelah kembali pulang ke Tanah Air, Beliau yang oleh salah satu gurunya sering disebut berkarakter “bisa  ngarembes” (mudah bergaul dan beradaptasi) memutuskan  untuk berkiprah dalam dunia pendidikan dengan mendirikan  sebuah lembaga kursus bahasa dan budaya Jepang profesional di Karawang, terutama setelah digojlok dalam sebuah Program Penumbuhan Wirausaha Baru (PERAHU) KADIN Jawa Barat.

Nama “TENSAI” yang dalam tulisan kanji Jepangnya 天才 mempunyai arti Jenius. Kanji Ten (天) dalam Tensai sendiri pun diisyaratkan sebagai arti kata yang tertinggi dari surga. Padahal dalam kebiasaan masyarakat Jepang, tidak boleh terlalu meninggikan/membanggakan diri sendiri, bahkan tidak biasa digunakan dalam menamai suatu bentuk instansi/lembaga. Hal ini tentu saja sangat bertolakbelakang, bahkan salah satu sensei Beliau yang berada di Jepang dan sering dimintai pendapat, sedikit terperangah dengan nama yang diajukan ini. Namun Ibu Deti ini menjelaskan, “Sengaja diberi nama Tensai dengan harapan semua siswa yang belajar di sini tidak hanya cerdas/pandai saja, namun bisa jenius berbahasa Jepang dalam waktu yang relatif singkat. Bagi orang Jepang, mungkin nama Tensai akan sedikit terasa aneh jika digunakan untuk menamai suatu lembaga, karena dianggap terlalu meninggikan diri sendiri.  Tapi harapan kami justru dengan nama yang agak nyeleneh itu dapat menjadi do’a dan semoga bisa membangkitkan rasa penasaran orang Jepang terhadap lembaga ini. Mudah-mudahan kami bisa menjadi yang terbaik, jenius dan profesional diantara Lembaga yang mungkin sudah ada di Karawang dan sekitarnya”, tambahnya dengan penuh harap.

Tak mengherankan jika akhirnya sepak terjang Deti Sensei dalam membangun nama besar Tensai ini dapat menorehkan banyak prestasi diajang bergengsi dari tingkat Kabupaten Karawang hingga membawa nama harum Tensai di kancah tingkat Provinsi Jawa Barat. Dalam kurun waktu yang masih relatif belia, Tensai sudah berhasil menyabet gelar 3x juara. Beberapa gelar juara tersebut antara lain :

  • Juara 3 Kategori Pengelola LKP Non Vokasional Terbaik Lomba Apresiasi PNFI Tingkat Kabupaten Karawang tahun 2014
  • Juara 1 Kategori Pengelola Lembaga (Top Manager) dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karawang tahun 2015
  • Juara 2 Kategori Lembaga Pengelola (Top Manager) dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Provinsi Jawa Barat tahun 2015

Wanita Tangguh Dibalik Tensai

“Meskipun gelar juara dan beberapa penghargaan lain sudah disandang Tensai, namun saya masih berusaha untuk terus membenahi kekurangan-kekurangan Tensai agar dapat memberikan pelayanan terbaik kami kepada semua siswa Tensai”, ujarnya dengan penuh semangat. “Bahkan kami berupaya  membangun Tensai sebagai salah satu langkah awal untuk mewujudkan mimpi-mimpi para siswa untuk bisa pergi ke Jepang, baik dengan jalur pemagangan maupun sekolah bahasa di sana. Hal inilah yang menjadikan kepercayaan terhadap Tensai meningkat terbukti dengan jumlah siswa Tensai sampai dengan sekarang  tercatat lebih dari 1950 orang, dan bekerjasama lebih dari 60 perusahaan dalam dan luar negeri.

Kabar baiknya adalah di tahun 2016 ini tepatnya bulan Maret lalu, Tensai sudah bekerjasama secara legal dan telah mengantongi MOU dengan Mr. Yasunari Kono yaitu Direktur dari Chubu Overseas Enterprise Cooperative Society (COCOK) dari kota Hamamatsu Jepang untuk membuka program pengiriman tenaga kerja atau  pemagangan ke Jepang  khusus siswa Tensai, yang telah mendapatkan izin resmi dari Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Karawang. Bahkan Tensai tercatat sebagai lembaga swasta pertama di Karawang yang bekerjasama secara langsung dengan pihak Jepang dalam bidang pemagangan lho!

Sang owner Tensai  yang senantiasa kreatif mengemas Lembaga Pendidikan  dengan ide-ide jenius seperti  “Garansi Sampai Bisa” (belajar bahasa Jepang dengan garansi, bebas mengulang tanpa pembiayaan lagi), “Program JET” (kursus bahasa Jepang berhadiah wisata edukasi ke Jepang “Japan Education Tour”), ternyata di tengah kesibukannya, senantiasa aktif berorganisasi, bahkan sejak dirinya masih berada di Jepang yaitu bergabung menjadi anggota dari LPIH (Lembaga Persahabatan Indonesia Hamamatsu) di kota Hamamatsu – Jepang.  Bahkan setelah berada di Indonesia dan menetap di Karawang beliau kembali aktif mengikuti organisasi, seperti menjadi pengurus HIPMI Karawang, MES Karawang, AIKKA Karawang juga HIPKI Karawang.

Wanita berhijab dengan motto hidupnya “semangat mengabdi untuk negeri” ini berusaha sekuat tenaga dan kemampuannya untuk membesarkan nama Tensai, sehingga nantinya Tensai mampu menjadi solusi terbaik di kalangan masyarakat Karawang yang membutuhkan pendidikan bahasa Jepang walaupun dengan jalur pendidikan nonformal, bahkan dengan adanya Tensai diharapkan mampu meminimalisir jumlah pengangguran dan menciptakan sumder daya manusia (SDM) yang mempunyai bekal keahlian dalam berbahasa asing yang kompeten. Bayangkan karena Beliau lah, kesempatan belajar bahasa Jepang dengan biaya rata-rata hanya Rp 10.000,-/jam bahkan dengan Garansi boleh mengulang lagi dan lagi, sepuasnya sampai bisa. “Jadi kalau belajar dua kali dalam level yang sama, sebenarnya biayanya bukan 10.000 rupiah per jam, tapi 5.000 rupiah saja. Kalau mengulangnya 4 kali, biayanya jadi berapa dong ?”, Deti sensei menjelaskan dengan tersenyum.

Tensai  diharapkan dapat menjadi solusi bagi masyarakat yang benar-benar ingin belajar bahasa Jepang secara profesional namun tetap dengan biaya yang terjangkau. Beliau pun tak sungkan memberikan beasiswa bahkan belajar bahasa Jepang GRATIS diantaranya selama bulan puasa dalam program Ramadhan In Tensai.

“Apa yang telah saya lakukan selama ini adalah bentuk kecintaan saya terhadap Indonesia, terutama ingin memajukan dan membantu menumbuhkan potensi masyarakat Karawang dan sekitarnya untuk dapat berbahasa asing sehingga dapat menyokong pertumbuhan ekonomi di Karawang yang notabene sekarang banyak dibangun perusahaan asing terutama dari Jepang”, jelasnya. Bentuk pengabdian yang sudah Beliau lakukan di Tensai untuk masyarakat, diantaranya seperti :

  • Memperkenalkan bahasa dan budaya Jepang melalui berbagai macam event agenda tahunan Tensai dalam kegiatan “Hari Kebudayaan Jepang Tensai”
  • Melakukan kunjungan ke beberapa sekolah tingkat SMP & SMA/SMK/MA melalui program Tensai Goes To School untuk memperkenalkan bahasa dan budaya Jepang kepada generasi muda, terutama kepada pelajar Karawang dan sekitarnya
  • Memperkenalkan kepada para siswa mengenai sistem dan budaya kerja yang diterapkan dalam industri Jepang
  • Menjalin kerjasama antara Tensai dengan beberapa perusahaan asal Jepang baik yang berada di Indonesia maupun di Jepang
  • Menjalin kerjasama dengan beberapa Sekolah Bahasa di Jepang bagi siswa yang ingin melanjutkan pendidikan di Jepang
  • Mengadakan kegiatan bakti sosial peduli sesama, seperti santunan anak yatim, donor darah, peduli banjir, Ramadhan in Tensai, dll
  • Menyediakan kegiatan yang dapat membangun kreativitas dan potensi para siswa, seperti latihan berorganisasi menjadi panitia untuk acara Karawang Japan Matsuri, acara kaiwa (percakapan) dengan native speaker, futsal, kegiatan enterpreneur, dll.

Harapan terbesar Sang Owner Tensai Wanita Tangguh Dibalik Tensai ini adalah di sisa hidupnya dapat membantu dan bermanfaat bagi masyarakat dengan terus mengajarkan ilmu yang telah diperolehnya selama ini. Semoga Tensai mampu menjadi sebuah jembatan antara Indonesia dengan Jepang dan semoga  Tensai  menjadi  langkah awal untuk kesuksesan kita semua.

Sugoi! Tetap semangat untuk mencerdaskan bangsa, Deti Sensei! 😀

 

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.